Senin, 16 Januari 2012

Mimpi Sejuta Dolar

MIMPI SEJUTA DOLAR - Buku biografi dari Merry Riana - True Story "Sebuah kisah perjuangan yang sangat menggugah, dari mahasiswa berkantong pas-pasan hingga bisa meraih penghasilan 1 juta dolar di usia 26 tahun!" patut dibaca oleh kaum-kaum muda. Buku setebal 362 halaman ini, saya babat habis selama 3 hari. Kalau ditilik dari judul bukunya "Mimpi Sejuta Dolar", ternyata bukan soal mengagungkan uang loh isinya. Tapi lebih dari itu, buku yang menginspirasi kita untuk jadi pribadi yang lebih bijak mensyukuri setiap karunia Tuhan, mengajarkan kita untuk lebih gigih berjuang, berani bermimpi, berani gagal, dan mengajarkan cinta kasih kepada orang tua.


Merry Riana adalah warga negara Indonesia keturunan Tionghoa yang harus hijrah ke Singapura karena kerusuhan tahun 1998. Pada kerusuhan ini banyak toko-toko dan perusahaan-perusahaan dihancurkan oleh amuk masa terutama milik warga keturunan Tionghoa. Masa itu Merry Riana baru lulus SMA dan kondisi tidak memungkinkan untuk melanjutkan kuliah di Indonesia. Namun orang tua Merry tetap ingin putrinya meraih masa depan yang cemerlang. Nanyang Technological University dengan keprihatinan finansial, menjadi pilihan. Biaya kuliah disana diperoleh dengan cara berutang pada bank pemerintah di Singapura, Development Bank of Singapore sebesar Rp. 300.000.000,-.
Uang untuk memenuhi kebutuhan makan hanya 10 dolar Singapura seminggu, atau sekitar 70ribu rupiah di masa itu. Hemmm,,,, harga nasi goreng polos tanpa tambahan apa-apa saja disana sudah mencapai 2 Dolar Singapura. Bisa dibayangkan dengan uang sebesar itu Merry harus bisa bertahan dari pagi hingga malam hari dalam energi yang terjaga selama tujuh hari. Kuliah di NTU tidak bisa dibilang ringan, karena standar nilai yang tinggi dan metode pengajaran yang begitu padat dan selalu sesak dengan ritual tes.
Namun kondisi serba kekurangan itu, tidak membuat Merry berkecil hati. Sebaliknya, ia arungi kesulitan itu dan ia pacu dirinya untuk mengubah keadaan. Membuka satu ranah kehidupan baru yang lebih sejahtera. Hingga pada akhirnya Merry menyelesaikan studi di NTU dengan meraih second Upper Honours, serta berhasil meraih penghasilan 1 juta dolar di usia 26 tahun.

NB: Untuk pembaca yang tinggal di kota Tuban yang ingin membaca dan ingin pinjam buku ini boleh kok ^__^ langsung aja bisa hubungi saya via FB atau Twitter. Tapi sabar yah kalau harus mengantri, karena yang mau pinjam banyak. Terima kasih

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Paling takut kalo mendengar ada kata mengantri...
ditunggu ja kalo antrian sampun selesai...
^___^

mommy99 mengatakan...

hahaha,,, ^__^ lama nggak buka blog.
ini masih mengantri juga bukunya

Posting Komentar